Ketika baterai mobil listrik (EV) sudah tidak lagi mampu menggerakkan kendaraan, banyak orang mengira kisahnya telah berakhir.
Tapi tunggu dulu, ini justru awal dari petualangan baru yang bisa mengubah cara kita menyimpan dan menggunakan energi di masa depan.
Faktanya, meskipun sebuah baterai lithium-ion telah kehilangan sekitar 20% dari kapasitas aslinya, baterai tersebut masih bisa berfungsi dengan sangat baik dalam peran yang berbeda. Jika kita mampu mendaur ulang dan memanfaatkannya dengan benar, baterai ini masih memiliki nilai yang luar biasa. Inilah mengapa topik daur ulang dan penggunaan kembali baterai bekas kini menjadi pembicaraan hangat di dunia kendaraan listrik. Bukan hanya soal keberlanjutan, ini bisa menjadi kunci dalam menurunkan biaya produksi EV dan memperluas akses terhadap energi bersih.
Baterai EV modern bukan sekadar baterai raksasa biasa. Di dalamnya, terdapat material berharga seperti lithium, nikel, kobalt, dan mangan. Menurut laporan dari International Energy Agency tahun 2023, permintaan terhadap material-material ini bisa meningkat tiga kali lipat pada tahun 2040 jika tingkat daur ulang tidak segera ditingkatkan.
Saat baterai sudah tidak bisa lagi digunakan untuk berkendara, ia menimbulkan dua tantangan besar:
Tantangan Lingkungan – Limbah baterai yang tidak diproses dengan benar bisa mencemari tanah dan air karena mengandung zat kimia berbahaya.
Tantangan Ekonomi – Penambangan material baru sangat mahal, membutuhkan banyak energi, dan harganya bisa berubah-ubah sesuai pasar global.
Melalui proses daur ulang yang efektif, kedua masalah ini bisa dikurangi secara signifikan, tentu saja, jika teknologi mampu mengambil kembali logam-logam tersebut dengan efisiensi tinggi.
Dari Mobil Lama ke Sumber Energi Baru: Inilah Kehidupan Kedua Baterai EV
Yang menarik, hanya karena baterai sudah tidak cukup kuat untuk kebutuhan mobil, bukan berarti baterai tersebut tidak berguna. Ada banyak aplikasi baru yang bisa memanfaatkannya, antara lain:
Penyimpanan Energi Rumah Tangga: Baterai bekas mobil listrik bisa digunakan untuk menyimpan energi dari panel surya, membantu menekan biaya listrik dan menyediakan cadangan daya saat terjadi pemadaman.
Stabilisasi Jaringan Listrik: Perusahaan listrik mulai menggunakan baterai bekas dalam skala besar untuk menyeimbangkan suplai dan permintaan energi, terutama saat beban puncak.
Energi untuk Wilayah Terpencil: Di daerah terpencil atau yang belum terjangkau jaringan listrik nasional, baterai bekas bisa menjadi pengganti genset berbahan bakar fosil yang lebih bersih dan tenang.
Sebuah studi dari Departemen Energi Amerika Serikat pada tahun 2022 menemukan bahwa baterai bekas ini masih menyimpan 70–80% kapasitas awalnya, dan dapat digunakan kembali selama 7 hingga 10 tahun dalam aplikasi non-mobil.
Namun, mendaur ulang dan menggunakan kembali baterai mobil listrik bukan pekerjaan mudah. Para insinyur menghadapi beberapa tantangan besar, seperti:
Pembongkaran yang Rumit:Setiap merek mobil memiliki desain baterai yang berbeda, sehingga sulit untuk membuat sistem pembongkaran otomatis yang seragam.
Masalah Keamanan: Sel baterai yang rusak bisa menjadi panas berlebih atau bahkan meledak jika tidak ditangani dengan benar. Maka dari itu, diperlukan fasilitas khusus dan tim ahli.
Kualitas Material Hasil Daur Ulang: Agar bisa digunakan kembali dalam baterai baru, logam-logam yang diambil dari baterai bekas harus memiliki tingkat kemurnian tinggi. Teknologi seperti hydrometallurgy dan direct recycling terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi proses ini.
Bayangkan jika pabrikan mobil bisa mengambil kembali sebagian besar material berharga dari baterai bekas, mereka akan jauh lebih sedikit bergantung pada pasokan bahan mentah yang mahal dan tidak stabil. Ini berarti:
- Biaya produksi baterai baru bisa lebih murah.
- Dampak lingkungan dari penambangan berkurang.
- Harga baterai jadi lebih stabil di tengah fluktuasi pasar.
Dan ini bukan hanya teori semata. Beberapa produsen besar sudah menjalankan program percontohan "closed-loop", di mana material dari baterai lama digunakan langsung untuk membuat baterai baru.
Dalam 10 tahun ke depan, jumlah baterai EV yang "pensiun" akan meningkat pesat. Perusahaan yang berhasil menciptakan teknologi daur ulang efisien dan penggunaan kembali berskala besar akan menjadi pemain utama di industri ini.
Untuk Anda sebagai pengguna mobil listrik, dampaknya bisa sangat nyata:
- Harga baterai pengganti yang lebih terjangkau.
- Solusi penyimpanan energi rumah yang lebih hemat.
- Rantai pasok energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Jadi, lain kali saat Anda melihat mobil listrik melaju tanpa suara di jalan, ingatlah bahwa suatu hari nanti, baterainya mungkin akan membantu menyalakan lampu rumah Anda saat cuaca buruk atau bahkan menyuplai energi ke sekolah di desa terpencil.
Kalau baterai mobil Anda bisa hidup untuk kedua kalinya, ke mana Anda ingin mengarahkannya, menggerakkan mobil baru, atau menjaga rumah Anda tetap terang saat malam tiba?