Bersin musiman adalah pengalaman yang sangat umum, namun seringkali mengganggu dan membuat tidak nyaman jutaan orang di seluruh dunia.
Kondisi ini biasanya muncul pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, saat lingkungan mengalami perubahan, terutama terkait dengan siklus hidup tanaman.
Penyebab utama bersin musiman adalah reaksi sistem imun tubuh terhadap alergen yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Alergen-alergen ini—terutama serbuk sari dan spora jamur, dianggap sebagai ancaman oleh sistem imun individu yang rentan. Kesalahan identifikasi ini memicu produksi antibodi imunoglobulin E (IgE) yang khusus menyerang alergen tersebut.
Aktivasi sistem imun ini kemudian menyebabkan pelepasan histamin dan zat-zat inflamasi lain yang membuat membran mukosa membengkak, produksi lendir meningkat, hidung tersumbat, dan bersin-bersin terus-menerus terjadi. Histamin memegang peranan penting karena merangsang saraf trigeminal di dalam rongga hidung. Saraf inilah yang memicu refleks bersin, sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan alergen yang mengganggu saluran pernapasan.
Alergen Musim Semi: Serbuk Sari Pohon
Saat musim semi tiba, banyak orang mulai merasakan gejala alergi karena pelepasan serbuk sari dari pohon-pohon. Pohon seperti birch, oak, cedar, alder, elm, dan maple adalah sumber utama serbuk sari yang memicu alergi. Serbuk sari ini berukuran mikroskopis dan ringan, sehingga mudah terbawa angin hingga jarak jauh, namun sayangnya juga masuk ke saluran pernapasan manusia dan memicu reaksi alergi.
Alergen Musim Panas: Serbuk Sari Rumput
Memasuki musim panas, rumput menjadi sumber utama serbuk sari yang menyebabkan alergi. Rumput seperti ryegrass, timothy grass, Bermuda grass, dan Johnson grass seringkali melepaskan serbuk sari dalam jumlah besar, yang puncaknya biasanya terjadi pada pertengahan hingga akhir musim panas, memperparah gejala hay fever atau demam alergi.
Alergen Musim Gugur: Ragweed dan Gulma Lain
Musim gugur dikenal sebagai masa di mana serbuk sari ragweed menjadi penyebab alergi utama. Ragweed, terutama di Amerika Utara, menghasilkan serbuk sari dalam jumlah sangat banyak yang memicu reaksi alergi parah. Selain itu, gulma seperti mugwort dan sagebrush juga berkontribusi pada lonjakan alergi di musim ini. Ragweed terkenal karena daya tahannya yang tinggi, sehingga gejala alergi bisa bertahan lama selama musim gugur.
Alergen Dalam Ruangan: Tidak Hanya dari Luar
Meski serbuk sari luar ruangan mendominasi penyebab alergi di sebagian besar tahun, alergen dalam ruangan juga perlu diperhatikan. Saat cuaca dingin tiba dan aktivitas di luar rumah berkurang, paparan terhadap tungau debu, bulu hewan peliharaan, spora jamur, dan residu kecoa bisa semakin memperparah bersin dan gejala alergi lainnya. Oleh karena itu, menjaga kualitas udara dalam ruangan, mengontrol kelembapan, serta menjaga kebersihan sangat penting untuk mengendalikan alergen-alergen ini.
Cuaca dan iklim sangat berperan dalam konsentrasi dan penyebaran alergen musiman. Hari-hari yang hangat dan berangin cenderung meningkatkan jumlah serbuk sari di udara karena angin membantu menyebarkannya ke jarak yang jauh. Sebaliknya, hari hujan biasanya menurunkan kadar serbuk sari di udara karena butiran air membersihkan serbuk sari dari atmosfer. Selain itu, kondisi panas dan lembap juga mendorong pertumbuhan jamur yang menjadi penyebab alergi lainnya.
Waktu dan durasi musim alergi juga bisa berbeda-beda tergantung lokasi geografis dan pola cuaca tahunan. Misalnya, cuaca dingin yang ringan bisa membuat musim serbuk sari dimulai lebih awal, sedangkan periode hujan yang panjang dapat memperbanyak pertumbuhan jamur, memperpanjang masa alergi.
Mengetahui penyebab bersin musiman adalah langkah penting dalam mengelola gejala. Strategi penghindaran termasuk memantau ramalan serbuk sari, mengurangi aktivitas di luar ruangan saat tingkat serbuk sari sedang tinggi, menutup jendela saat musim serbuk sari, dan menggunakan filter udara HEPA di dalam rumah.
Pengobatan juga sering diperlukan, seperti antihistamin, semprotan hidung kortikosteroid, dan dekongestan untuk mengurangi gejala. Terapi imun, baik melalui suntikan alergi maupun tablet yang diletakkan di bawah lidah, dapat memberikan kelegaan jangka panjang dengan cara membiasakan sistem imun terhadap alergen tertentu.
Dr. Mariana Castells, seorang ahli alergi dan imunologi ternama, menyatakan, "Semprotan kortikosteroid hidung, seperti flutikason, membantu mengurangi peradangan untuk meredakan hidung tersumbat, bersin, dan gatal. Untuk hasil terbaik, gunakan secara rutin dua hingga empat minggu sebelum musim serbuk sari dimulai karena efeknya memerlukan waktu untuk maksimal."
Bersin musiman merupakan respons alergi kompleks yang sebagian besar dipicu oleh serbuk sari dan spora jamur di udara. Kompleksitasnya berasal dari interaksi faktor lingkungan, jenis alergen, dan sensitivitas sistem imun individu. Dengan memahami pemicu dari serbuk sari pohon di musim semi hingga ragweed di musim gugur serta alergen dalam ruangan, Anda dapat mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang lebih efektif untuk menikmati kualitas hidup yang lebih baik sepanjang tahun.