Stres di tempat kerja sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang sulit dihindari.


Mulai dari tenggat waktu yang mepet, klien yang menuntut, ekspektasi yang tidak jelas, hingga email yang terus berdatangan tanpa henti, banyak orang merasa seolah terus dikejar tekanan tanpa jeda. Namun, kabar baiknya, ternyata dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi dasar, stres ini bisa dipahami dan dikendalikan sebelum mengambil alih hidup secara penuh.


Kenali dan Namai Sumber Stres


Langkah pertama yang sangat efektif adalah mengidentifikasi dengan jelas apa yang menyebabkan stres tersebut. Apakah karena beban kerja yang terlalu banyak? Atau mungkin karena seseorang yang sulit diajak bekerja sama? Atau bahkan rasa takut gagal yang selalu menghantui?


Dalam psikologi, proses ini dikenal sebagai “melabeli emosi.” Ketika perasaan tersebut diberi nama, bagian otak yang bertanggung jawab atas emosi akan lebih tenang. Kesadaran akan apa yang sebenarnya dirasakan membuat perasaan yang awalnya kacau berubah menjadi lebih terkendali. Kesadaran ini adalah fondasi utama untuk bisa mulai mengelola stres.


Ubah Cara Pandang dengan Reframing


Salah satu trik psikologis yang sangat bermanfaat adalah teknik reframing, yaitu mengubah cara pandang terhadap situasi tanpa harus mengubah situasi itu sendiri. Misalnya, daripada berpikir, "Saya tidak akan pernah bisa menyelesaikan proyek ini tepat waktu," coba ubah menjadi, "Saya sudah pernah menyelesaikan tenggat waktu ketat sebelumnya. Mari kita pecah pekerjaan ini menjadi bagian-bagian kecil dan mulai satu per satu."


Dengan cara ini, perasaan panik akan berkurang dan kontrol terhadap situasi menjadi lebih terasa. Cara berpikir seperti ini membantu menumbuhkan rasa percaya diri dan mengurangi tekanan mental yang berlebihan.


Sisipkan Waktu Singkat untuk Istirahat Pikiran


Produktivitas yang berkelanjutan tanpa jeda adalah mitos. Otak manusia membutuhkan jeda untuk bisa terus bekerja dengan optimal. Saat memaksakan diri tanpa istirahat, otak menjadi cepat jenuh dan stres justru makin menumpuk.


Melakukan jeda singkat selama dua menit dengan teknik pernapasan sederhana dapat membantu mengembalikan fokus dan menenangkan sistem saraf. Coba lakukan ini saat ketegangan mulai terasa:


- Tarik napas perlahan selama 4 detik


- Tahan napas selama 4 detik


- Hembuskan napas selama 6 detik


Ulangi beberapa kali untuk merasakan efeknya. Cara ini sangat sederhana namun berdampak besar pada kestabilan emosi dan kejernihan pikiran.


Tetapkan Batasan dan Patuhi dengan Tegas


Salah satu sumber stres terbesar adalah ketidakmampuan untuk menentukan kapan harus berhenti. Membalas email di luar jam kerja, menerima terlalu banyak tugas, atau terus bekerja meski sudah kelelahan, semuanya memperburuk kondisi mental.


Psikologi mengajarkan bahwa batasan yang jelas adalah kunci menjaga kesehatan mental. Misalnya, matikan notifikasi setelah jam kerja selesai atau buat jadwal khusus untuk mengerjakan tugas dan istirahat. Yang paling penting adalah konsistensi. Dengan menegakkan batasan secara disiplin, orang lain pun akan belajar untuk menghormati waktu dan ruang pribadi.


Beri Penghargaan untuk Diri Sendiri


Cara memotivasi diri bisa diambil dari pola penguatan positif yang dulu sering digunakan saat kecil. Memberi hadiah kecil setelah menyelesaikan tugas berat, seperti jalan-jalan sebentar, menikmati camilan favorit, atau mendengarkan musik sebentar—membuat otak mengasosiasikan kerja keras dengan hal menyenangkan.


Ini adalah cara efektif untuk mempertahankan motivasi dalam jangka panjang tanpa merasa terbebani.


Jangan Simpan Stres Sendiri, Ceritakan


Kadang-kadang, berbicara tentang tekanan yang dirasakan bisa meringankan beban pikiran. Berbagi cerita dengan rekan kerja, teman, atau seseorang yang dipercaya bisa membuat perasaan lebih ringan dan mendapat dukungan.


Selain itu, berbagi pengalaman membuat kita menyadari bahwa tidak sendirian menghadapi tantangan kerja. Banyak orang juga mengalami hal yang sama, hanya saja mereka jarang mengungkapkannya secara terbuka.


Buat Daftar “Sudah Selesai”


Biasanya, daftar tugas yang harus dikerjakan selalu ada, tapi bagaimana dengan daftar pekerjaan yang sudah selesai? Mencatat semua pencapaian, sekecil apapun, akan meningkatkan rasa produktivitas dan kepuasan diri.


Dengan cara ini, saat hari terasa berat dan menekan, masih ada bukti nyata bahwa kemajuan tetap berjalan, sehingga energi positif tetap terjaga.


Tekanan di dunia kerja memang tidak akan pernah hilang sepenuhnya. Namun, bukan berarti harus membiarkan diri tenggelam dalam stres dan kelelahan. Dengan langkah sederhana berdasarkan psikologi, stres dapat dikelola dengan lebih bijak dan energi bisa tetap terjaga.


Sudahkah mencoba salah satu dari cara ini hari ini? Mungkin dengan menarik napas dalam, memberi pujian kecil pada diri sendiri, atau menyisihkan waktu hening sebelum rapat berikutnya? Mulailah perlahan, dengan penuh kelembutan, dan ingat, semua orang sedang berjuang bersama.