Pernahkah merasa pikiran tak kunjung tenang, badan terasa gelisah, atau suasana hati seolah naik turun tanpa alasan jelas? Di saat-saat seperti itu, mengambil pena atau pensil dan mulai menggambar mungkin terasa seperti hal sepele.
Namun, siapa sangka bahwa aktivitas sederhana ini ternyata mampu memberikan ketenangan yang luar biasa? Menggambar bukan hanya soal seni, melainkan juga menjadi cara ampuh untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Menggambar: Tempat Aman Tanpa Syarat
Saat menggambar, tercipta ruang yang bebas dari penilaian dan aturan. Hanya ada goresan garis, warna, dan bentuk yang membantu melepaskan beban pikiran. Pakar terapi seni, Dr. Cathy Malchiodi, menjelaskan bahwa kegiatan kreatif seperti menggambar bisa membantu otak beralih dari kondisi tegang menuju ketenangan. Artinya, tidak sekadar menghabiskan waktu, melainkan membantu diri sendiri untuk “reset” secara emosional.
Mengapa Menggambar Efektif untuk Pikiran?
Menggambar bekerja dengan cara yang lebih dari sekadar mengisi waktu luang. Pertama, aktivitas ini memperlambat ritme tubuh. Saat fokus pada detail gambar, entah itu bunga, wajah, atau bayangan, pernapasan mulai menjadi lebih tenang dan pikiran yang biasanya berlarian mulai mereda. Sensasi ini mirip dengan meditasi, bedanya tangan bergerak dan pikiran jadi fokus. Kedua, menggambar memberikan rasa kontrol. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, menorehkan sesuatu di atas kertas dapat membuat rasa tenang dan kokoh.
Tak Perlu Jago Menggambar untuk Merasakan Manfaatnya
Tidak sedikit orang ragu untuk mulai menggambar karena merasa tidak berbakat seni. Namun, tujuan utama bukan menghasilkan karya hebat, melainkan merasakan ketenangan selama prosesnya. Coretan sederhana atau pola berulang saja sudah cukup untuk menenangkan saraf. Bahkan, riset tahun 2016 menunjukkan bahwa melakukan aktivitas seni selama 45 menit—tanpa memandang tingkat kemampuan, bisa menurunkan hormon stres secara signifikan.
Beragam Cara Menggambar untuk Meredakan Cemas
Ada banyak metode yang bisa dicoba untuk menggunakan gambar sebagai alat meredakan kecemasan:
- Menggambar Bebas: Pegang pensil dan gambar apapun yang terlintas di pikiran, mulai dari bentuk abstrak hingga hewan atau wajah.
- Membuat Mandala atau Pola: Mengulang pola tertentu dapat membawa rasa damai dan fokus.
- Jurnal Visual: Gabungkan kata-kata dan gambar untuk merekam perasaan atau kejadian sepanjang hari.
- Aplikasi Menggambar Berbimbingan: Gunakan aplikasi seperti “Lake” atau “Pigment” yang menyediakan panduan dan halaman mewarnai yang menenangkan.
Yang terpenting adalah menikmati prosesnya tanpa memikirkan hasil akhir.
Menggambar Membantu Memahami Diri Sendiri Lebih Dalam
Terkadang sulit untuk mengungkapkan perasaan lewat kata-kata, tapi menggambar bisa menjadi jembatan. Melalui gambar, emosi yang sulit diucapkan bisa diwujudkan dan dilihat secara nyata. Ini membantu menggali apa yang sebenarnya sedang dirasakan, apa yang mungkin dihindari, atau yang belum terselesaikan. Dengan cara ini, menggambar menjadi sarana eksplorasi diri tanpa harus menjelaskan semuanya secara verbal.
Terapi Seni: Dukungan Nyata dari Profesional
Semakin banyak ahli kesehatan mental yang memasukkan seni ke dalam metode terapi mereka. Menggambar terbukti membantu banyak orang dalam menghadapi kecemasan, trauma, hingga depresi. Dalam sesi terapi seni, terapis yang terlatih mendampingi klien untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui karya visual. Cara ini sangat berguna bagi mereka yang merasa sulit membuka diri lewat percakapan biasa.
Tidak perlu alat mahal atau ruang khusus untuk mulai menggambar secara rutin. Cukup sediakan buku catatan kecil dan beberapa pensil warna, lalu luangkan waktu beberapa menit setiap hari. Membiasakan diri menggambar pagi hari sebelum beraktivitas atau malam hari untuk menenangkan pikiran bisa membawa perubahan besar. Lama-kelamaan, perasaan menjadi lebih seimbang dan lebih memahami diri sendiri bisa dirasakan.
Saat kecemasan muncul, cobalah sesuatu yang berbeda. Daripada terus menggulir layar atau berputar dalam pikiran, ambil pena dan gambar selama sepuluh menit. Biarkan tangan bergerak tanpa rencana. Biarkan pikiran menghirup udara segar. Apakah itu coretan kecil atau halaman penuh warna, tujuannya bukan untuk membuat orang lain terkesan, tapi untuk kembali terhubung dengan diri sendiri.