Bayangkan ini: kamu masuk ke mobil pintar kamu, dan mobil itu sudah tahu musik favoritmu, rute biasa ke tempat kerja, dan di mana kamu mampir untuk kopi minggu lalu. Nyaman? Tentu saja.
Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya—siapa lagi yang tahu semua ini tentang kita? Saat semakin banyak dari kita merangkul kenyamanan mobil terhubung, kita juga perlu mengajukan pertanyaan kritis: apakah kita menukar terlalu banyak privasi demi kenyamanan?
Mari kita jelajahi isu ini bersama.
Pertama, mari kita pahami apa yang dimaksud dengan mobil pintar. Kendaraan modern dilengkapi dengan teknologi seperti navigasi GPS, asisten suara, pembaruan lalu lintas real-time, dan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS). Banyak yang bisa terhubung ke internet melalui kartu SIM bawaan atau ponselmu. Beberapa bahkan menawarkan pembaruan perangkat lunak melalui udara—sama seperti ponsel atau laptopmu. Untuk mengaktifkan semua fungsi ini, mobil mengumpulkan dan memproses data dalam jumlah besar. Dan di sinilah pertanyaan privasi dimulai.
Kamu mungkin terkejut dengan seberapa banyak informasi pribadi yang dikumpulkan mobil pintarmu. Menurut studi 2023 oleh Mozilla Foundation, mobil terhubung dapat mengumpulkan:
• Lokasi GPS dan rute berkendara
• Kecepatan dan kebiasaan pengereman
• Rekaman suara dari asisten di dalam mobil
• Daftar kontak dan log panggilan jika ponselmu terhubung
• Preferensi musik dan penggunaan aplikasi di dalam mobil
• Pengaturan kursi dan kontrol iklim
• Data kamera dan sensor (terutama pada mobil dengan ADAS dan dash cam)
Meskipun banyak dari data ini membantu meningkatkan kenyamanan—seperti mengingat pengaturan kursi atau menyarankan rute yang lebih cepat—data ini juga menciptakan profil rinci tentang pergerakan, kebiasaan, dan bahkan suasana hatimu.
Di sinilah segalanya menjadi rumit. Produsen mobil biasanya mengumpulkan dan menyimpan data ini di server cloud. Dalam kebijakan privasi mereka, banyak perusahaan menyatakan bahwa mereka dapat membagikan data yang dianonimkan dengan pihak ketiga untuk penelitian, iklan, atau pengembangan produk. Namun, para peneliti telah memperingatkan tentang seberapa "anonim" data ini sebenarnya. Menurut laporan dari Consumer Reports, data lokasi yang dikombinasikan dengan pola berkendara sering kali dapat dilacak kembali ke pengemudi individu. Di beberapa negara, lembaga penegak hukum dapat meminta akses ke data ini. Perusahaan asuransi juga mungkin mencari data telematika untuk menyesuaikan premi berdasarkan perilaku mengemudi.
Keamanan data adalah kekhawatiran yang semakin meningkat. Pada tahun 2022, para ahli keamanan siber di Upstream Security melaporkan peningkatan 38% dalam serangan siber yang menargetkan mobil terhubung dibandingkan tahun sebelumnya. Peretas berpotensi mengakses data pribadi—atau bahkan mengendalikan fungsi mobil tertentu—melalui kerentanan perangkat lunak. Meskipun banyak produsen mobil berinvestasi besar-besaran dalam keamanan siber, laju inovasi yang cepat berarti risiko baru dapat muncul sebelum ditangani sepenuhnya.
Para advokat privasi dan ahli keamanan siber mengimbau kewaspadaan. Dr. Elena Marin, peneliti privasi di European Data Protection Institute, menjelaskan: "Mobil pintar menawarkan kenyamanan luar biasa, tetapi banyak pengguna meremehkan seberapa banyak data pribadi yang mereka serahkan. Transparansi dan kontrol pengguna sangat dibutuhkan." Beberapa negara mulai merespons. General Data Protection Regulation (GDPR) memberikan pengguna lebih banyak hak untuk mengakses dan menghapus data pribadi mereka. California Consumer Privacy Act (CCPA) menawarkan perlindungan serupa. Tapi di banyak pasar, regulasi yang jelas untuk data otomotif masih kurang.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi privasi kita sambil tetap menikmati kelebihan mobil pintar?
• Baca kebijakan privasi: Ya, itu panjang—tapi mengetahui data apa yang dikumpulkan mobilmu adalah langkah pertama yang baik.
• Sesuaikan pengaturan: Banyak mobil memungkinkan kamu untuk memilih keluar dari fitur pengumpulan atau berbagi data tertentu.
• Waspadai koneksi: Hanya hubungkan ponsel atau aplikasi saat diperlukan, dan tinjau izin secara berkala.
• Ajukan pertanyaan: Saat membeli atau menyewa mobil baru, tanyakan kepada dealer bagaimana data kamu akan digunakan dan disimpan.
Pada akhirnya, kita semua perlu menimbang kenyamanan dengan privasi. Beberapa dari kita mungkin senang berbagi data demi pengalaman berkendara yang lebih lancar. Yang lain mungkin lebih suka membatasi apa yang dibagikan—meskipun itu berarti melepaskan beberapa fitur canggih. Bagaimana dengan kamu? Pernahkah kamu memikirkan apa yang diketahui mobil pintarmu tentangmu—dan siapa lagi yang mungkin tahu?
Kami ingin mendengar pandanganmu. Sebagai pengemudi, tetap terinformasi adalah langkah pertama menuju membuat pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai kita. Karena di dunia di mana mobil sama terhubungnya dengan ponsel kita, melindungi privasi bukan lagi sekadar opsi—itu adalah keharusan. 🚗🔒