Pernah membayangkan bisa menikmati telur tanpa satu pun bantuan ayam? Kedengarannya aneh, tapi kini telur nabati semakin populer di kalangan pecinta makanan sehat. Baik Anda yang sedang menjalani pola makan berbasis tumbuhan, punya alergi telur, atau sekadar penasaran, saatnya mengenal lebih jauh alternatif telur yang satu ini.


Apa benar telur dari tanaman bisa menggantikan telur ayam saat memasak? Dari sarapan pagi hingga kue panggang, mari telusuri dunia telur nabati yang penuh kejutan. Jangan lewatkan resep praktis di bagian akhir artikel!


Apa Itu Telur Nabati?


Telur nabati adalah alternatif telur yang dibuat sepenuhnya dari bahan nabati tanpa campur tangan hewan sama sekali. Umumnya, produk ini hadir dalam bentuk cair dalam botol atau kemasan pouch, dan juga ada versi bubuk yang tinggal dicampur air sebelum digunakan.


Bahan utama dalam telur nabati bervariasi, tapi yang paling sering digunakan antara lain:


- Tepung kacang arab (chickpea flour)


- Kacang hijau (mung bean)


- Protein kedelai


- Protein kacang polong


- Kunyit (untuk warna kuning alami)


Beberapa merek terkenal seperti JUST Egg, Simply Eggless, dan Let’s Do Organic Egg Replacer sudah hadir di pasar global, termasuk di Indonesia. Mereka dirancang agar menyerupai rasa, tekstur, bahkan fungsi telur ayam dalam berbagai hidangan seperti orak-arik, roti, hingga kue.


Bisa Seperti Telur Ayam?


Secara nutrisi, telur nabati justru punya keunggulan. Banyak produk yang bebas kolesterol, rendah lemak jenuh, dan sudah diperkaya dengan vitamin B12 atau omega-3, yang umumnya ditemukan dalam produk hewani.


Fungsi memasaknya juga tak kalah menarik. Penelitian dari Good Food Institute (2022) menunjukkan bahwa telur nabati mampu menjalankan fungsi penting seperti pengikat, memberi kelembapan, hingga membuat adonan mengembang saat dipanggang. Meski begitu, teksturnya bisa berbeda tergantung merek dan bahan bakunya.


Ramah Lingkungan? Banget!


Kalau bicara dampak terhadap lingkungan, telur nabati jadi juara. Produksi telur dari tanaman membutuhkan air dan lahan yang jauh lebih sedikit, serta menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibanding peternakan telur konvensional. Jadi, bukan hanya baik untuk tubuh, telur nabati juga lebih baik untuk Bumi.


Rasanya Mirip Telur?


Beberapa merek berhasil menciptakan rasa yang sangat mendekati telur ayam, terutama saat dimasak menjadi orak-arik atau dijadikan isian sandwich. Tapi ada juga yang punya sedikit rasa “kacang” yang khas, terutama jika berbahan dasar chickpea. Solusinya? Temukan merek dan resep yang paling sesuai dengan selera Anda.


Cobain Sendiri: Resep Orak-Arik Telur Nabati


Mau bukti nyata? Coba resep praktis berikut ini, siap dalam hitungan menit dan rasanya bikin nagih!


Orak-Arik Vegan Simpel (untuk 2 porsi)


Bahan-bahan:


- ½ cangkir tepung kacang arab


- ½ cangkir air


- ¼ sendok teh kunyit bubuk (untuk warna)


- ¼ sendok teh garam hitam (kala namak, memberi aroma mirip telur)


- 1 sdm ragi nutrisi (opsional, untuk rasa gurih)


- ½ sdt bubuk bawang putih


- 1 sdt minyak zaitun


- Tambahan opsional: irisan sayuran seperti bawang bombai, paprika, bayam, jamur


Cara Membuat:


1. Campur tepung kacang arab, air, kunyit, garam hitam, bubuk bawang putih, dan ragi nutrisi dalam mangkuk. Aduk rata hingga adonan halus.


2. Panaskan minyak zaitun di wajan anti lengket dengan api sedang.


3. Masukkan sayuran pilihan Anda dan tumis hingga layu.


4. Tuang adonan telur nabati ke wajan sambil terus diaduk, seperti membuat telur orak-arik.


5. Masak selama 5–7 menit hingga adonan mengeras dan teksturnya menyerupai telur orak-arik.


6. Sajikan hangat di atas roti panggang atau bungkus dalam wrap, mantap!


Jika Anda ingin mengurangi konsumsi produk hewani, mendukung lingkungan, atau mencoba sesuatu yang baru, telur nabati jelas layak untuk dicoba. Meski belum bisa menggantikan telur ayam secara sempurna di semua resep, perkembangan teknologinya makin pesat dan hasilnya pun makin memuaskan.