Pernah melihat wajah anak yang bersinar saat membicarakan hal yang disukainya—seperti menggambar, membangun sesuatu, menari, atau bermain musik? Cahaya di mata mereka bukan sekadar kebahagiaan sesaat.
Di balik itu, ada semangat, rasa ingin tahu, dan potensi besar yang sedang tumbuh. Ketika minat anak diberi ruang dan dukungan, yang tumbuh bukan hanya keterampilan, tapi juga rasa percaya diri dan karakter yang kuat.
Namun sering muncul pertanyaan: bagaimana cara yang tepat untuk mendukung minat anak? Jangan khawatir, tidak perlu menjadi ahli. Yang dibutuhkan hanyalah sedikit waktu, rasa penasaran, dan keinginan untuk berjalan bersama mereka dalam proses eksplorasi.
Semua Berawal dari Rasa Ingin Tahu
Tak perlu tahu segalanya untuk bisa mendampingi anak. Yang paling penting adalah menunjukkan rasa ingin tahu yang tulus. Tanyakan hal-hal sederhana seperti, "Apa yang paling menyenangkan dari kegiatan ini?" atau "Bagaimana ide itu muncul di kepalamu?" Pertanyaan terbuka seperti ini menunjukkan bahwa Anda peduli, dan bahwa dunia mereka layak didengar. Saat anak merasa dipahami, mereka jadi lebih bersemangat untuk terus mencoba dan bereksplorasi.
Jadilah Pendengar yang Mendukung
Minat anak memang bisa berubah-ubah. Minggu ini menggambar, minggu depan mungkin tertarik membuat robot dari kardus. Itu wajar dan bagian dari proses mengenal diri. Hindari komentar seperti, "Kamu sering ganti-ganti." Sebaliknya, coba katakan, "Apa yang menarik dari hal ini menurutmu?" Dengan begitu, anak merasa bebas untuk mengeksplorasi lebih dalam tanpa takut dihakimi. Peran orang tua adalah membuka ruang, bukan membatasi pilihan.
Luangkan Waktu Khusus untuk Minat Anak
Kesibukan sehari-hari sering membuat kegiatan yang disukai anak terabaikan. Padahal, menyisihkan waktu singkat secara rutin bisa memberi dampak besar. Tidak perlu berjam-jam. Cukup 20 menit di akhir pekan atau beberapa menit setelah makan malam. Ungkapan seperti, "Ayo kita lihat proyekmu hari ini," bisa memberi sinyal kuat bahwa minat mereka penting dan dihargai.
Ikut Terlibat, Meski Hanya Sedikit
Tidak harus ahli untuk bisa mendampingi. Tak masalah jika tak menguasai seni lukis atau pemrograman komputer. Hanya dengan duduk di dekat mereka, membantu merapikan alat, atau bertanya selama proses berlangsung, anak akan merasa dihargai. Kadang, mereka ingin didampingi langsung, kadang cukup tahu bahwa orang tua ada di dekatnya saja sudah cukup. Yang penting adalah kehadiran, bukan kemampuan.
Bimbing Secara Lembut, Bukan Memaksa
Belajar hal baru pasti penuh tantangan. Jika anak mengalami kesulitan, jangan buru-buru mengambil alih. Lebih baik tawarkan bantuan secara lembut: "Mau dibantu dengan ide lain?" atau "Ingin mencoba cara yang berbeda?" Dengan cara ini, mereka merasa tetap memegang kendali atas proses belajar. Semakin besar rasa kepemilikan terhadap kegiatan tersebut, semakin besar pula rasa percaya dirinya.
Sediakan Alat dan Sumber Daya yang Sesuai
Tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk mendukung hobi. Kertas bekas, krayon, botol plastik, atau aplikasi gratis sudah cukup untuk tahap awal. Bila minat anak terus berlanjut, barulah pertimbangkan menyediakan perlengkapan yang lebih baik atau mendaftarkan ke kursus tertentu. Yang terpenting adalah akses dan semangat dari rumah, bukan fasilitas mewah.
Rayakan Proses, Bukan Hasil Akhir
Tunjukkan penghargaan pada usaha anak, bukan pada hasil sempurna. Saat mereka menunjukkan gambar yang belum selesai atau lagu yang masih fals, berikan apresiasi seperti, "Wah, kelihatan banget usahamu di sini!" atau "Kamu sudah berkembang banyak!" Komentar seperti ini menumbuhkan rasa percaya diri dan ketekunan. Tujuan utamanya bukan menjadi yang terbaik, tapi terus bertumbuh.
Bersikap Fleksibel Seiring Perkembangan Anak
Minat anak akan berubah seiring bertambah usia. Apa yang disukai saat usia enam tahun bisa jadi tak menarik lagi saat berusia sepuluh. Ini adalah hal yang wajar. Alih-alih memaksakan satu jalan, katakan saja, "Boleh kok mencoba hal baru." Sikap terbuka dari orang tua akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang berani mengambil keputusan dan terbiasa beradaptasi.
Ketika orang tua memberi dukungan dengan penuh rasa ingin tahu, kesabaran, dan waktu, yang diberikan bukan hanya hiburan, tetapi fondasi kuat untuk masa depan. Dari kegiatan sederhana yang dicintai anak hari ini, bisa muncul cita-cita besar esok hari.
Jadi, apa yang sedang digemari si kecil akhir-akhir ini? Bagaimana cara mendukungnya di rumah? Yuk, bagikan pengalaman Anda, siapa tahu bisa menginspirasi orang tua lain juga!